Sunday, December 14, 2008

Untuk Ami

Ami, dahulu kau pernah bertanya padaku, “mengapa orang bercerai?” Aq tahu duka itu masih membayang di matamu. Duka yang sama yang juga membayang-bayangi hidupku. Tetapi dulu kita masih muda, kita masih naif, masih bermimpi tentang cita dan cinta.

Ami, saat ini aq mengerti walaupun tidak bisa menerima. Aq tau mengapa orang yang dulu saling mencintai bisa saling menyakiti. Karena bahagia selamanya itu hanya ada dalam dongeng-dongeng kanak-kanak yang sering kita baca dulu. Karena waktu bisa mengubah segalanya. Karena tidak ada yang bisa menjamin (diri sendiri sekalipun) bahwa cinta itu akan selalu ada. Karena hati atau kalbu, sesuai kata aslinya qulb sangat mudah berbolak balik. Karena waktu adalah makhluk tidak bernyawa yang berkuasa mengubah segalanya.

Ami, hatiku tersenyum untukmu bahwa kau telah menemukan seorang pria yang sangat luar biasa. Doaku terpanjat untukmu agar kau dan dia selalu bisa menjaga cinta kalian di jalan yang benar dengan cara yang benar.

Ami, segala yang terjadi di masa lalu biarlah menjadi bagian masa lalu. Bahwa kita mungkin menerima lotere cobaan berat, bukankah kita sudah sepakat, yang kita punya hanya doa dan harapan agar kita dan keluarga kita selalu dijaga, dijauhkan dari marabahaya, dan hidup bahagia. Sisanya adalah kehendak-Nya dan kita harus bisa selalu bersabar dan bersyukur.

Ami, bahagia itu memang harus datang dari dalam diri. Bukan karena kita dicintai, bukan karena kita mencintai. Jenak waktu ini membuka mata dan hatiku betapa banyaknya orang di dunia ini yang ingin membagi bahagianya untukku. Salah seorang temanku mengirimi aq puisi ini ami,

AFTER A WHILE
-Veronica A. Shoffstall-
After a while
you learn the subtle difference
between holding a hand and chaining a soul

And you learn
that love doesn’t mean learning
and company doesn’t mean security

And you begin to learn
that kisses aren’t contracts
and presents aren’t promises

And you begin to accept your defeats
with your head up and your eyes ahead
with the grace of a woman
not the grief of a child

And you learn to build all your roads on today
because tomorrow’s ground is too uncertain for plan
and futures have a way of falling down mid-flight

After a while you learn
that even sunshine burns if you get too much

So you plant your own garden
and decorate your own soul
Instead of waiting for someone to bring you flowers

And you learn that you really can endure
You really are strong
You really do have worth
and you learn
and you learn
with every goodbye, you learn

Dan aq sangat bersyukur karenanya.

Ami, genap satu setengah bulan lagi kau akan melepas masa lajangmu. Maafkan aq yang tidak bisa di sampingmu saat kau menyiapkan salah satu peristiwa terpenting dalam hidupmu. Maaf karena saat ini yang kupunya hanya doa untukmu.

Ami, aq belajar banyak hal dalam rentang waktu dua puluh tiga tahun ini. Bahwa menjadi dewasa bukanlah berarti kita harus selalu membuat keputusan yang benar. Menjadi dewasa berarti kita harus menghadapi semua konsekuensi dari pilihan kita. (credit to Ugly Betty)

Ami, di tengah-tengah kesibukanmu, bolehkah aq memintamu untuk menyisipkan suatu doa. Untukku, agar aq bisa selalu bersyukur menerima semua karuniaNya dan bersabar atas semua cobaanNya.

Ami, I know I will be okay…though there are still some promises broken, though there’s still a heart broken…(credit to my friend Swasti)
Cause this pain is inevitable, but still bearable…but I am not welcoming moaning, agonizing, wallowing whatsoever….I just need a moment…to heal and recover completely…

Ami, tunggulah aq, aq akan datang, pada hari pernikahanmu, dengan senyum mengembang di bibirku, dengan syukur di hatiku, dengan kepasrahan di dadaku….

Je t'aime…Ami…

2 comments:

Dika Amelia Ifani said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

i miss u, sis.
ami membiasakan diri untuk menyelipkan ipeh dalam doa ami, di malam hari, saat Allah mendengar doa setiap hamba-Nya.

Pilihan ini tentu ada konsekuensinya, doakan ami agar senantiasa sabar dalam belajar, hingga akhir nanti semoga belajar ini menjadi ibadah dan dapat menggugurkan dosa-dosa ami di masa lalu.

ami terlalu 'rendah' untuk dimuliakan seperti ini, untuk dirindukan dan untuk dicintai. ipeh, i love u..ami menyadarinya sekarang betapa ipeh juga mencintai ami.

-yang paling kecil di keluarga G5